Rabu, 24 Februari 2010

Elektronik Ala Indonesia


Anda berniat membeli barang elektronik saat sedang berlibur di luar negeri?
Pikirkan sekali lagi, karena walau tergiur harga murah tidak menjamin barang elektronik tersebut cocok dipakai di Indonesia. Karena listrik dan penggunaan barang elektronik di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Di bawah ini yang perlu Anda pahami :

Voltase
Voltase tiap negara berbeda-beda. Indonesia memiliki voltase yang serupa dengan beberapa negara-negara di Eropa. Voltase di Indonesia adalah 220-240 V. Jauh berbeda dengan negara Jepang dan Amerika Serikat yang memiliki voltase yaitu 100-127 V. Beberapa barang elektronik dibuat sesuai voltase AC (alternating current) lokal dari negara yang menjadi konsumen barang elektronik tersebut.

Stop Kontak dan Steker
Bentuk stop kontak tiap negara pun berbeda - beda. Di Indonesia biasa dipakai steker kaki tiga atau kaki dua. Di negara-negara lain, walaupun steker seputar kaki tiga dan kaki dua juga, tapi bentuk kakinya berbeda-beda, ada yang lebih pipih, lebih bulat, atau lebih kecil. Indonesia menggunakan jenis CEE 7/4 dan CEE 7/16. Jika Anda mengalami stop kontak yang berbeda dengan steker, Anda bisa mengakali dengan adaptor stop kontak.

PAL / NTSC
Sistem penyiaran televisi didunia mengenal tiga sistem, yaitu : PAL, NTSC, dan SECAM. Tapi sistem SECAM sudah jarang dipakai. Indonesia sendiri menggunakan sistem PAL, sama seperti negara - negara di Eropa. Tapi Jepang dan Amerika Serikat menggunakan sistem NTSC. Karena itu, jika Anda membeli barang elektronik dengan sistem NTSC, tidak akan dapat digunakan di Indonesia. Hal ini berlaku untuk barang elektronik seperti televisi dan video kamera.

Stabilizer
Barang-barang elektronik untuk konsumsi luar negeri terbiasa dengan tegangan listrik yang stabil. Sementara, tegangan listrik di Indonesia sering kali mengalami naik turun secara tiba-tiba. Jadinya, peralatan elektronik yang menggunakan listrik PLN pun mudah rusak. Anda dapat mengakalinya dengan memakai stabilizer. Gunakan untuk barang-barang elektronik yang menggunakan daya besar.

Watt
Berbeda dengan di Indonesia, umumnya barang-barang elektronik yang dibuat untuk kebutuhan lokal diluar negeri menggunakan daya (dalam satuan watt) yang sangat besar. Seperti di negara Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa. Misalnya untuk kulkas bisa mencapai 1200 watt, sementara di Indonesia kulkas 300 watt saja sudah cukup. Semakin tinggi daya yang Anda keluarkan, semakin membengkak pula tagihan listrik Anda.


*(dari berbagai sumber)

4 komentar:

  1. emang betul dik barang dari luar belum tentu bisa dipakai di sini karena listrik/voltase kadang gak sesuai ,info yang menarik ,siiippp

    BalasHapus
  2. aah.. boro2 ke luar negeri keluar rumah aja kagak pernah...wkwkwkw

    aah kl menurut ane tdk usah berlebihan gitu, kl dah terlanjur beli dan ternyata tdk cocok ama kondisi indonesia ya beli alat bantu yg lain lah.. misale kl masalah tegangan yg stabil, kan bisa beli stabilizer... gitu aja kok repoot...

    BalasHapus
  3. mercon...hal sprti ini mnrt sy mah tdk berlebihan...yg berlebihan kan situ terlalu d'lebih-lebihkan...berita sperti ini hanya untuk yg ngga tau sperti saya dan yg lainnya...baca dl dari atas smp bawah...baru komentar !

    BalasHapus